Jumat, 09 November 2018

Hujan dan Sepi

Kembali ku rasakan dingin menyapa lembut tubuhku. Membelai dengan riang, seperti menyambut kedatangan kawan lama.

Sepi adalah sahabatku, kala tak ada yang bisa ku ajak bercerita. Aku hanya diam didalam sepi sambil sesekali menggosokan kedua tangan, karna dingin tidak pernah beranjak dari sini.

Sebulan lalu ku telah melupakan sepi dan mulai berbagi cerita dengan seseorang spesial.

dia mengenalkanku pada hangat. Sudah menjadi rutinitasku mendengar gelak tawa khasnya di telpon juga perbincangan tak penting kita.

Dia menjadi satu satunya daftar favorit dalam ponselku,
juga menjadi sebab senyum-senyum sendiriku.

Tapi nyatanya hangat hanya sementara...

Kala tau bukan hanya aku yang dia inginkan, dia mempunyai sejumlah daftar favorit di ponselnya.
Dan aku, hanya menjadi salah satu dari sekian banyak daftar itu.

Hal itu membuat harapan ku retak menjadi pecahan tangisan yang keluar dari mataku sendiri.

Mungkin aku harus berteman lagi dengan sepi juga dingin.
Walau kadang, dingin tidak pernah baik dalam hal berteman.

Thanks :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar