Rabu, 29 Januari 2014

Katy perry - Roar

- I used to bite my tongue and hold my breath
Dulu ku selalu diam saja dan pasrah
- Scared to rock the boat and make a mess
Kutakut sampan kan guncang dan terjadi kekacauan
- So I sat quietly, agree politely
Maka aku diam saja, selalu setuju dengan sopan
- I guess that I forgot I had a choice
Kurasa dulu aku lupa bahwa kupunya pilihan
- I let you push me passed the breaking point
Kubiarkan kau mendorongku lewati titik kehancuran
- I stood for nothing, so I fell for everything
Aku berdiri sia-sia, maka aku pun jatuh dan dapatkan segalanya

II
- You held me down but I got up
Kau jegal aku tapi aku bangkit
- Already brushing off the dust
Tlah kusikat debu itu
- You hear my voice you hear that sound
Kau dengar suaraku, kau dengar suara itu
- Like thunder gonna shake the ground
Seperti guntur yang kan mengguncang dunia
- You held me down but I got up
Kau jegal aku tapi aku bangkit
- Get ready 'cause I've had enough
Bersiaplah karena aku tlah muak
- I see it all, I see it now
Kini kulihat semuanya, kini kulihat

III
- I got the eye of the tiger the fire
Mataku tajam bak harimau, penuh bara
- Dancing through the fire, 'cause I am a champion
Berdansa di dalam kobaran api, karena aku seorang juara
- And you’re gonna hear me roar
Dan kan kau dengar aumanku
- Louder, louder than a lion
Lebih keras, lebih keras dari singa
- 'Cause I am a champion
Karena aku seorang juara
- And you’re gonna hear me roar
Dan kan kau dengar aumanku
- And you’re gonna hear me roar
Dan kan kau dengar aumanku

- Now I’m floating like a butterfly
Kini aku melayang bak kupu-kupu
- Stinging like a bee I earned the stripes
Menyengat bak lebah, kumiliki garis-garis di tubuh
- I went from zero, to my own hero
Dari nol, kini aku seorang hero

Back to II, III

roar roar roar roar roaar
Mengaum mengaum mengaum mengaum

Back to III

Sabtu, 11 Januari 2014

Suara merdu itu

Hujan hari ini seakan mengigatkan kembali tentang kisah yang lalu, masih tentang aku dan kamu.

Kamu menelefon ku dengan awalan basa-basi, kita masih malu-malu utuk berbica seperti ini melalui telfon.
Lalu kamu bilang suaraku aneh tetapi memang seperti ini suaraku jika di telfon.
Kamu yang mempunyai suara yg membuatku nyaman mengikuti suara ku yang membuatku malah tertawa aku menyuruh kamu mengulangnya dan itu membuat kita berdua tertawa, memecahkan rasa malu-malu kita berdua untuk berbincang lebih banyak lagi.

Dan semenjak kejadian itu kita jadi lebih sering berkomunikasi dgn telfon, dan merasa nyaman dgn suara-suara perbincangan kita di telfon.

Setelah semuanya berakhir kita sudah jarang menggunakan telfon sebagai alat komunikasi ternyaman kita. Dan waktu bulan-bulan thn2013 lalu kamu menelefon ku kembali suara merdumu memecahkan rinduku, membuatku merasakan kenyamanan itu kembali.

Bahkan sekarang aku masih mengingatnya, berharap kita bisa berkomunikasi dengan telfon kembali dan mendengarkan suara merdumu yang membuatku merasa nyaman.

Untuk kamu, seseorang yang mempunyai suara merdu yang membuatku nyaman.

Kamis, 02 Januari 2014

Memelukmu dalam doa

Semua kerinduan ini masih melekat, dalam dihati ini. Begitu juga namamu masih tertulis jelas dihati ini. Namun kamu sudah pergi begitu jauh, hanya bayang-bayang semu mu yang masih menemani hari-hari ku. Tanpa kamu...

Aku memelukmu dalam doa, doa yang tak pernah henti-hentinya ku panjatkan untukmu. Fikir ku percuma ku jelas kan kerinduan ku yang ingin sekali memelukmu. Kamu takan perduli malah kamu akan mengabaikannya dan kembali bersenang-senang dgn kekasih barumu.

Hanya bisa memelukmu dalam doa. Meskipun rasanya itu belum cukup untuk menghapus kerinduan ini kepadamu. Kamu begitu jauh, bahkan rasanya aku ingin kembali kemasa lalu untuk memelukmu tanpa terhalang dia

Aku takan bisa berbuat apa-apa lagi, selain berdoa yang mulai sedikit-sedikit terbiasa dan bisa mencegah rasa rindu ini kepadamu. Aku tidak terlalu mengerti tentang apa yang ku tulis karna sekarang aku memang sedang terlalu merindukanmu.

             Untuk kamu seseorang yang selalu ku doakan. Walau aku hanya bisa memelukmu dlam doa, mungkin ini sudah cukup.