Jumat, 06 Desember 2019

Bandung

Untuk dia si keras kepala,

Sudah dua tahun aku tutup rapat,
tidak menginginkan ada yang benar menetap.
Karna bosan rasanya,
melihat alur hubungan percintaan yang itu-itu saja.
Banyak yang datang,
tapi tak pernah benar-benar ku ijinkan tetap.

Sampai satu hari dia menggoda, merayu dengan jurus yang tak ku tau namanya.
hari ke hari ia semakin lihai menarik hati.

Lebih dari satu orang nyata ada didekat ku,
tapi hatiku di renggut oleh satu orang khayal yang tidak pernah ku jumpai.

Ia pencemburu akut, sedang aku si mahir pembuat masalah.

Hubungan kami tidak berjalan dengan baik,
makin lama masalah semakin tak terselesaikan.
Ada banyak hal yang bisa diributkan.

Bulan ketiga menjadi awal yang berat,
tiap malam hujan datang menggenang di pelupuk mata.

Kita ingin ini kembali indah,
tapi tidak tahu apa yang harus diperbaiki.
Terlalu banyak masalah yang tak terselesaikan.

Jarak menjadi penghalang,
dan kita sama sekali tidak berusaha untuk menempuh jarak.
Kita diam pasrah di halang oleh jarak.

Mungkin memang harus berakhir,
dari pada bersama hanya untuk menyakiti satu sama lain.

Untuk dia si keras kepala,
terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar